Manajemen. Masihkah Relevan Saat Ini?

Cukup banyak masyarakat kita yang belum begitu memahami apa yang dimaksud dengan manajemen. Mendengar istilah manajemen, yang terbayang biasanya adalah gambaran orang-orang berdasi dan berbaju rapi  dengan pekerjaan di dalam kantor dan kondisi kerja yang ekstra sibuk. Benarkah seperti itu?

Definisi Manajemen

Sebagian ada benarnya, dan semacam itulah gambaran umum yang kerap dipahami atau dibayangkan masyarakat awam. Tapi cakupan manajemen ini sebetulnya sangat luas. Bahkan tidak usah jauh-jauh membayangkannya sebagai suasana kerja kantoran yang serba cepat dan sistematis.

Di mana pun Anda bekerja, entah itu dalam kelompok atau sebagai individu, praktik manajemen seringkali diterapkan, entah disadari atau tidak. Dan bukan melulu  soal bekerja dalam konsep profit, tapi juga segala praktik tindakan keseharian kita, entah itu sedang bekerja di kantor, di cafe, di rumah, atau sedang santai, berlibur, semua membutuhkan manajemen yang tepat.

Jadi, apa yang dimaksud dengan manajemen?  Supaya lebih jelas, pengertian manajemen ini memang harus ditelusuri dari definisi secara keilmuan. Salah satu definisi umum dicetuskan oleh Mary Parker, yang menyebutkan bahwa manajemen merupakan sebuah seni mengatur atau mengelola sumber daya, termasuk sumber daya tenaga dan pikiran.

Sementara pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh George R. Terry yang menambahkan bahwa manajemen itu bukan sekadar ilmu, melainkan juga seni. Masih banyak pendapat dan definisi yang dinyatakan oleh para pakar lainnya. Namun semuanya berlandaskan pada gagasan utama bahwa manajemen tak lain merupakan proses untuk mencapai tujuan di dalam organisasi atau perusahaan dengan cara menjalin kerja sama dan mendayagunakan setiap perangkat atau fasilitas yang menjadi modal sumber daya.

Manfaat Belajar dan Menerapkan Manajemen

Nah, jika sudah memahami apa yang dimaksud dengan manajemen, ada sejumlah manfaat penting bagi yang sedang mengelola atau merintis bisnis. Beberapa manfaat tersebut adalah pencapaian hasil maksimal menggunakan sumber daya yang dimiliki, memudahkan pengelolaan kerangka kerja, alokasi sumber daya yang optimal, membangun sikap profesional di antara karyawan, dan masih banyak manfaat lainnya.

Praktik manajemen dalam perusahaan dirancang melalui gagasan-gagasan bernas, dalam arti menyesuaikan konteks kebutuhan dan target perusahaan. Setiap orang dapat belajar manajemen, dan bahkan bisa menguasainya secara otodidak. Tapi dalam konteks perusahaan yang dikelola bersama-sama, harus ada kesinambungan dan kontinuitas dari tiap anggota yang terlibat dalam kontribusinya, termasuk juga pemanfaatan sumber daya dengan optimal.

Praktik Manajemen untuk Pengembangan Karir

Selain manfaatnya untuk perusahaan, manajemen juga sangat berdampak positif bagi pengembangan individu yang membangun kerangka karir profesional. Contohnya untuk melatih diri demi mencapai karir tertentu seseorang perlu menerapkan manajemen diri yang baik. Praktik manajemen ini tidak dapat disepelekan karena berperan signifikan dalam pengembangan pribadi.

Nah, seninya adalah dalam menjalaninya, tidak perlu kaku. Fleksibelitas tetap menjadi acuan, apalagi dalam situasi kerja saat ini yang penuh ketidak-pastian, semakin mampu kita bersikap fleksibel, akan semakin mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Walau ada pakem atau standar tertentu dari apa yang ditetapkan dalam manajemen, kadang unsur fleksibelitas ataupun spontanitas justru berpengaruh positif terhadap hasil. Oleh karena itu, wajar jika manajemen sering dianggap sebagai gabungan antara disiplin ilmu dan praktik seni. 

Dengan semakin berkembang dunia kerja, maka manajemen juga semakin berkembang.  Manajemen akan selalu relevan dengan perkembangan zaman.